Pendahuluan Lepra
Penyakit lepra, yang dikenal juga dengan nama kusta atau Morbus Hansen, merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteri basil tahan asam Mycobacterium leprae. Penularan lepra terjadi melalui inhalasi dan kontak lama antara individu yang rentan dan pasien lepra yang tidak diterapi.
Penyakit lepra sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Umumnya, lepra mempengaruhi kulit, saraf tepi, mukosa saluran napas atas, dan terkadang mata.
Pasien lepra biasanya datang dengan keluhan ruam kulit yang disertai baal atau kurang rasa. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan penebalan saraf tepi. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan basil tahan asam yang didapat dari lesi kulit. Lepra dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu pausibasiler dan multibasiler.
Deteksi dini lepra sangat penting sehingga pasien dapat segera diberikan terapi. Pemberian terapi yang tepat sejak dini dapat menurunkan risiko terjadinya kecacatan sehingga dapat mengurangi stigma buruk terhadap pasien baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Penatalaksanaan lepra adalah menggunakan obat antilepra seperti dapson dan rifampicin.Pada beberapa kasus terkadang diperlukan tatalaksana amputasi atau rekonstruksi kosmetik. [1,2]