Epidemiologi Malaria Serebral
Menurut data epidemiologi, malaria serebral terjadi pada 5-10% penderita malaria dan merupakan penyebab kematian tersering dari malaria. Mortalitas malaria serebral dapat mencapai 10–20% meskipun pasien telah ditata laksana dengan baik.
Global
Sekitar 214 juta kasus malaria terjadi secara global pada tahun 2015 dan sekitar 438.000 pengidap malaria mengalami kematian. Kasus terbanyak dilaporkan terjadi pada anak-anak di Afrika. Sekitar 5–10% dari seluruh penderita malaria dilaporkan mengalami komplikasi malaria berat, terutama dalam bentuk malaria serebral.[4,7,8]
Indonesia
Daerah endemis malaria di Indonesia meliputi lima provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Malaria juga dapat ditemukan secara sporadis di daerah lainnya, umumnya akibat orang yang bepergian ke daerah endemis.
Pada tahun 2015, angka kejadian malaria (annual parasite incidence) di Indonesia adalah sekitar 0,85 per 1000 orang atau sejumlah 209.413 kasus. Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan tahun 2010, yaitu sekitar 465.764 kasus. Hal ini diperkirakan terjadi karena edukasi masyarakat tentang malaria semakin membaik.[7-9]
Mortalitas
Mortalitas malaria serebral yang tidak ditangani dapat mencapai 100%. Namun, dengan pengobatan antimalaria dan terapi suportif yang cepat dan tepat, tingkat mortalitas malaria serebral dapat dikurangi hingga mencapai 10–20%.[7]