Pendahuluan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah sekelompok gangguan afektif atau gangguan mood, yang ditandai dengan episode depresif dan manik atau hipomanik. Gangguan ini adalah sindrom yang sering kambuh secara periodik atau siklik. Gambaran klinis gangguan ini didominasi oleh perubahan mood yang patologis, disertai gangguan fungsi vegetatif dan psikomotor.[1]
Gangguan bipolar biasanya ditemukan saat remaja atau dewasa muda dan akan berdampak negatif pada kualitas hidup pasien dan keluarga. Pasien umumnya mengalami hendaya kognitif, kesulitan belajar, masalah dalam pekerjaan, masalah dalam hubungan interpersonal, disfungsi psikososial, disabilitas, masalah pernikahan, percobaan bunuh diri berulang, dan efek negatif dari obat.[2]
Tipe bipolar dibagi menjadi bipolar I dan II. Pada bipolar I, episode manik harus ditemukan minimal 1 kali sepanjang perjalanan penyakit. Sedangkan bipolar II tidak ditemukan episode manik, melainkan hipomanik.[12]
Episode depresi ditandai dengan afek yang rendah dan gejala yang berkaitan, termasuk kehilangan kesenangan dan energi yang berkurang. Episode manik ditandai dengan afek yang elasi atau iritabel dan gejala yang berkaitan, termasuk energi berlebih dan kebutuhan tidur yang berkurang. Episode hipomanik ditandai dengan gejala yang lebih ringan dan kurang jelas dibandingkan episode manik.[1,3,12]
Penatalaksanaan gangguan bipolar terdiri dari farmakoterapi dan psikoterapi. Farmakoterapi pada pasien dengan gangguan bipolar diberikan sesuai dengan episode yang dialami. Modalitas farmakoterapi yang bisa digunakan adalah lithium karbonat, atau antipsikotik atipikal. Psikoterapi mencakup psikoedukasi dan intervensi psikososial.[4]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli