Indikasi Tes Hemoglobin
Indikasi tes hemoglobin adalah untuk mengevaluasi kadar hemoglobin dalam tubuh, misalnya dalam kondisi anemia, polisitemia vera, penyakit ginjal, kasus perdarahan akut, atau sebelum dan sesudah tindakan bedah.[2,3]
Anemia
Untuk diagnosis anemia, tes hemoglobin memberikan informasi mengenai kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini penting untuk menentukan tingkat keparahan anemia dan merencanakan intervensi yang tepat, seperti pemberian suplemen zat besi atau bahkan transfusi darah jika diperlukan.[4]
Kasus Perdarahan Akut
Dalam situasi perdarahan akut, tes hemoglobin memberikan gambaran cepat tentang volume darah yang hilang. Penurunan tajam dalam kadar hemoglobin menunjukkan keparahan perdarahan, memungkinkan dokter untuk merencanakan tindakan darurat, seperti transfusi darah atau intervensi bedah segera.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk lebih memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar hemoglobin pada perdarahan akut. Beberapa studi menyatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi dalam 10 menit tetapi hal ini mungkin merupakan efek hemodilusi dari cairan intravena. Penelitian lain menunjukkan bahwa mungkin diperlukan waktu berjam-jam sebelum kadar hemoglobin akhirnya menurun.[5]
Penyakit Jantung dan Paru-paru Kronis
Dalam kondisi seperti gagal jantung atau penyakit paru obstruktif kronik, kadar hemoglobin yang rendah dapat menunjukkan adanya hipoksia, membantu dokter dalam menilai keparahan kondisi dan merencanakan terapi untuk meningkatkan transportasi oksigen.[6]
Penyakit Ginjal Kronis
Pada pasien dengan penyakit ginjal, tes hemoglobin digunakan untuk memantau perkembangan anemia yang sering terjadi akibat penurunan fungsi ginjal. Informasi ini penting dalam menyesuaikan terapi, termasuk pengelolaan anemia dan terapi dialisis jika diperlukan.[7]
Keracunan Zat Beracun dan Kelainan Darah Spesifik
Penurunan hemoglobin dapat terjadi dalam kasus keracunan zat beracun atau pada individu dengan kelainan darah spesifik seperti thalassemia atau sferositosis herediter. Meski tidak secara langsung mampu menegakkan diagnosis, pemeriksaan hemoglobin dapat dijadikan panel pemeriksaan awal pada pasien yang dicurigai mengalami kelainan darah.[8,9]