Edukasi Pasien Mamografi
Edukasi pasien yang akan menjalani prosedur mamografi dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip shared decision making atau pengambilan keputusan bersama. Pada prinsip ini dokter dan pasien melakukan komunikasi dua arah dengan berbagi informasi dan bukti klinis yang tersedia sebelum membuat keputusan penatalaksanaan penyakit yang diderita pasien. Komunikasi dua arah tersebut meliputi penentuan diagnosis, seleksi tindakan, dan implementasi terapi.[15]
Penerapan prinsip shared decision making bersifat sharing risiko, yang mana dapat meningkatkan pengetahuan pasien, meningkatkan rasa percaya diri pasien dalam mengambil keputusan, mendukung keterlibatan aktif pasien, dan menginformasikan pasien keuntungan bila memilih terapi yang lebih konservatif. Selain itu, penerapan prinsip ini dapat menghindarkan terjadinya kesalahan komunikasi yang berujung pada medical error atau kasus malpraktik.[15]
Dokter dapat menjelaskan kondisi pasien yang mendasari keperluan skrining, misalnya faktor risiko pasien, atau misalnya untuk keperluan diagnostik dalam mencari etiologi keluhan pasien, serta evaluasi hasil terapi.[6,8]
Setiap pasien perlu memperoleh informasi terkait manfaat dan risiko dari setiap metode skrining, sebelum memberikan keputusan. Setiap keputusan selanjutnya dibuat berdasarkan informasi dan preferensi, untuk menghindari overdiagnosis dan overtreatment.
Pasien perlu diinformasikan perihal risiko alergi apabila pasien harus menjalani pemeriksaan menggunakan kontras. Apabila hasil mamografi sudah dianalisis oleh ahli radiologi, maka pasien perlu diberikan penjelasan akan hasilnya, dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan menggunakan kuadran dan posisi kedalaman lesi. Hal ini diikuti dengan informasi terkait rencana lanjutan apakah perlu dilanjutkan dengan biopsi atau dilanjutkan dengan rangkaian terapi.[6,8,13,14]
Diharapkan pasien dapat membuat keputusan yang tepat dengan memahami risiko dan manfaat dari mamografi. Adapun manfaat dari skrining mamografi bagi pasien adalah penurunan mortalitas kanker payudara, potensi untuk terapi yang lebih konservatif, dan efek psikologis yang positif. Namun, disamping itu kekurangan dari skrining mamografi berupa risiko overdiagnosis, risiko positif/negatif palsu, paparan radiasi, dan efek psikologis negatif.[6,8,13,14]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja