Indikasi dan Dosis Vinorelbin
Indikasi vinorelbin adalah untuk tata laksana kanker paru yaitu non small cell lung cancer (NSCLC), baik secara monoterapi ataupun terapi kombinasi. Obat ini juga digunakan dalam manajemen kanker serviks, kanker payudara, dan kanker ovarium secara off label.[1-4]
Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)
Pada kanker paru, yaitu non small cell lung cancer (NSCLC), vinorelbin diindikasikan sebagai monoterapi atau terapi kombinasi dengan cisplatin sesuai dosis yang direkomendasikan, baik pemberian secara parenteral (injeksi intravena) atau oral.[5,8,9]
Monoterapi
Monoterapi vinorelbin diindikasikan untuk non small cell lung cancer (NSCLC) dengan metastasis. Dosis yang direkomendasikan adalah 30 mg/m², intravena (IV), diberikan selama 6-10 menit, sekali seminggu.
Vinorelbin juga dapat diberikan dalam dosis 60 mg/m2 secara oral, sekali seminggu selama 3 minggu. Selanjutnya, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg/m2 sekali seminggu.[5,8,9]
Terapi Kombinasi
Vinorelbin dalam kombinasi dengan cisplatin digunakan sebagai tata laksana lini pertama NSCLC stadium lanjut atau metastasis lokal.[5,8,9]
Dosis yang direkomendasikan adalah 25 mg/m2 yang diberikan sebagai injeksi atau infus intravena selama 6-10 menit pada hari ke-1, 8, 15, dan 21 dari siklus 28 hari dalam kombinasi dengan cisplatin 100 mg/m2 pada hari ke-1 saja.
Dosis vinorelbin lain yang direkomendasikan adalah 30 mg/m2 yang diberikan sebagai injeksi atau infus intravena selama 6-10 menit, sekali seminggu, dalam kombinasi dengan cisplatin 120 mg/m2 pada hari ke-1 dan 29, kemudian setiap 6 minggu.[5,8]
Kanker Serviks (Off Label)
Dosis vinorelbin yang direkomendasikan untuk kanker serviks adalah 30 mg/m2/dosis, diberikan secara intravena (IV) pada hari ke-1 dan 8 dari siklus pengobatan 21 hari.[9]
Kanker Payudara (Off Label)
Dosis vinorelbin yang direkomendasikan untuk kanker payudara adalah 20-30 mg/m² setiap minggu, diberikan secara infus intravena lambat (3-5 menit).[8]
Kanker Ovarium (Off Label)
Dosis vinorelbin yang direkomendasikan untuk kanker ovarium adalah 25 mg/m² setiap minggu secara intravena (IV) atau 30 mg/m2 pada hari ke-1 dan 8 dari siklus 21 hari.[8,9,11]
Penggunaan pada Populasi dengan Gangguan Ginjal, Hepar, atau Hematologi
Penggunaan vinorelbin memerlukan modifikasi dosis pada pasien dalam keadaan toksisitas hematologi, neurotoksisitas, ataupun gangguan hepar.[8,9]
Toksisitas Hematologi
Modifikasi dosis vinorelbin perlu dilakukan sesuai jumlah neutrofil pada hari pengobatan:
- Jumlah neutrofil >1500 sel/ mm³: 100% dosis
- Jumlah neutrofil 1000-1499 sel/ mm³: turunkan dosis 50%
- Jumlah neutrofil <1000 sel/ mm³: tidak diberikan; ulangi pemeriksaan jumlah neutrofil dalam 1 minggu. Jika pemberian ditunda selama 3 dosis mingguan berturut-turut akibat jumlah neutrofil <1000 sel/ mm³, maka terapi dengan vinorelbin dihentikan[5,8]
Pada pasien dengan demam atau sepsis dengan jumlah neutrofil <1500 sel/ mm³ atau 2 dosis mingguan berturut-turut ditunda karena neutropenia, maka dosis selanjutnya diubah menjadi:
- Jumlah neutrofil >1500 sel/ mm³: 75% dari dosis
- Jumlah neutrofil 1000-1499 sel/ mm³: 37,5% dari dosis
- Jumlah neutrofil <1000 sel/ mm³: tidak diberikan; ulangi pemeriksaan jumlah neutrofil dalam 1 minggu[5,8]
Pada pasien yang mendapat vinorelbin oral, jika jumlah neutrofil <500 sel/mm3 atau antara 500-1000 sel/mm3, pertahankan dosis pada 60 mg m2 untuk 3 dosis berikutnya.[9]
Neurotoksisitas
Hentikan penggunaan vinorelbin pada pasien yang memenuhi kriteria derajat 2 berdasarkan National Cancer Institute Common Terminology Criteria for Adverse Events (NCI CTCAE), mengalami greater neuropathy, atau neuropati otonom yang menyebabkan konstipasi.[5,8]
Gangguan Hepar
Kurangi dosis vinorelbin pada pasien NSCLC dengan peningkatan konsentrasi bilirubin total serum:
- Bilirubin total <2 mg/ dL: penyesuaian dosis tidak diperlukan
- Bilirubin total 2,1-3 mg/ dL: turunkan dosis 50%
- Bilirubin total >3 mg/ dL: turunkan dosis 75%[5,8]
Pertimbangkan pula penyesuaian dosis vinorelbin pada pasien kanker serviks, payudara, dan ovarium dengan gangguan hepar:
- Metastasis hepar masif (>75% volume hepar digantikan oleh tumor): turunkan dosis 1/3
- Kadar bilirubin 2,1-3 mg/dL: kurangi dosis IV hingga 50%
- Kadar bilirubin >3 mg/dL: kurangi dosis IV hingga 75%[9]