Farmakologi Metoprolol
Secara farmakologi, metoprolol merupakan suatu β-blocker yang selektif terhadap reseptor β1. Metoprolol menunjukkan afinitas tinggi terhadap reseptor β1 dan afinitas rendah pada reseptor β2 seperti yang ada di bronkus.[1,2,10]
Farmakodinamik
Metoprolol bekerja dengan berikatan pada reseptor β1 di jantung, terutama pada nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular, dan miokardium ventrikel. Metoprolol memblokade aktivasi reseptor tersebut sehingga menghambat jalur pensinyalan yang dimediasi oleh cyclic adenosine monophosphate dan protein kinase A (PKA).
Metoprolol menghambat fase depolarisasi yang menentukan kecepatan denyut jantung dengan mengurangi influks natrium. Hal ini mengakibatkan melambatnya denyut jantung. Metoprolol juga mengurangi kontraktilitas ventrikel dengan menghambat influks kalsium. Hasilnya, terjadi penurunan output jantung. Mekanisme kerja ini membuat metoprolol efektif untuk penanganan hipertensi, aritmia, dan angina pektoris.[1,2,10]
Farmakokinetik
Absorpsi metoprolol berlangsung cukup cepat. Konsentrasi maksimum di serum tercapai dalam 20 menit. Obat ini didistribusikan secara luas ke berbagai jaringan dan organ, termasuk jantung, paru, ginjal, hati, dan otak. Metoprolol mengalami metabolisme di hati terutama oleh enzim CYP2D6. Eliminasi metoprolol dan metabolitnya sebagian besar terjadi melalui urin.[1,2,10]
Absorpsi
Absorpsi metoprolol pada pemberian secara oral berlangsung cepat dan lengkap. Konsentrasi maksimum di serum tercapai dalam 20 menit setelah pemberian secara intravena dan 1-2 jam setelah pemberian secara oral. Bioavailabilitas metoprolol mencapai 100% pada pemberian secara intravena. Pada pemberian secara oral, bioavailabilitas metoprolol tartrate sekitar 50%, sementara bioavailabilitas metoprolol succinate adalah sekitar 40%.[1,10]
Distribusi
Metoprolol memiliki volume distribusi yang cukup besar, yaitu berkisar antara 3,2-5,6 L/kg. Sekitar 12% metoprolol berikatan dengan protein serum. Obat ini didistribusikan secara luas ke berbagai jaringan dan organ, termasuk jantung, paru, ginjal, hati, dan otak. Metoprolol mampu melewati sawar darah-otak, bahkan 78% dari dosis yang digunakan dapat ditemukan di cairan serebrospinal.[1,2,10]
Metabolisme
Metoprolol mengalami metabolisme di hati terutama oleh enzim CYP2D6. Reaksi hidroksilasi dan O-demetilasi membentuk beberapa metabolit inaktif, seperti alpha-hydroxy-metoprolol dan 4’-hydroxy-metoprolol.
Akibat adanya polimorfisme CYP2D6, sekitar 5-10% ras Kaukasia serta populasi Asia dan Afrika merupakan poor metabolizer untuk obat ini. Pasien yang termasuk poor metabolizer memiliki konsentrasi metoprolol yang lebih tinggi untuk dosis yang sama dibandingkan yang tidak termasuk poor metabolizer. Penggunaan bersamaan dengan penghambat CYP2D6 juga dapat meningkatkan konsentrasi plasma metoprolol.[1,2,10]
Eliminasi
Eliminasi metoprolol dan metabolitnya sebagian besar terjadi melalui urin. Sekitar 95% dari dosis metoprolol oral diekskresikan di urin. Klirens metoprolol melalui ginjal adalah sekitar 1 L/jam/kg. Waktu paruh eliminasi metoprolol berkisar antara 3-7 jam tergantung dari dosis dan formulasi obat, serta fenotip pasien.[1,2,10]