Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Verapamil general_alomedika 2025-12-01T11:49:25+07:00 2025-12-01T11:49:25+07:00
Verapamil
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Verapamil

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra
Share To Social Media:

Secara farmakologi, verapamil adalah penghambat kanal kalsium atau antagonis kalsium. Verapamil memiliki efek inotropik negatif yang menyebabkan penurunan kontraktilitas jantung, efek kronotropik negatif yang menurunkan denyut jantung, efek dromotropik negatif yang menurunkan kecepatan konduksi listrik jantung, dan efek antihipertensi dengan menurunkan resistensi vaskular sistemik akibat vasodilatasi arteriol perifer.[1-3]

Farmakodinamik

Verapamil bekerja dengan menghambat kanal kalsium tipe L melalui ikatan pada subunit alfa-1, yang banyak terdapat pada otot polos vaskular dan jaringan miokard. Kanal ini berperan penting dalam regulasi resistensi vaskular perifer, kontraktilitas jantung, serta aktivitas listrik pacu jantung.

Dengan menurunkan masuknya kalsium ke dalam sel, verapamil menghambat propagasi potensial aksi yang diperlukan untuk kontraksi otot dan aktivitas nodus AV. Ikatannya bersifat voltage dan frequency-dependent, sehingga afinitasnya meningkat pada kondisi membran otot polos yang lebih terpolarisasi rendah atau saat terjadi rangsang depolarisasi berlebihan.

Secara farmakodinamik, verapamil menyebabkan relaksasi otot polos dan vasodilatasi sistemik dengan menghambat kontraksi vaskular yang dipicu kalsium, sehingga menurunkan resistensi vaskular dan tekanan darah. Penurunan afterload ini mengurangi beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen miokard, sehingga berkontribusi pada efek antiangina.

Pada nodus AV, verapamil memperpanjang periode refrakter dan memperlambat konduksi karena berkurangnya influks kalsium, sehingga efektif dalam mengontrol denyut jantung pada aritmia supraventrikular. Selain efek utama pada kanal kalsium tipe L, verapamil juga berinteraksi dengan kanal kalsium lain (N-, P-, Q-, T-type), kanal kalium, dan reseptor adrenergik, meskipun relevansi klinisnya tidak sepenuhnya dipahami.[3]

Farmakokinetik

Secara farmakokinetik, verapamil memiliki bioavailabilitas yang rendah karena metabolisme lintas pertama yang cepat. Metabolisme hepatic verapamil termasuk ekstensif, dan eliminasi terutama terjadi melalui urin.[3]

Absorpsi

Verapamil diserap lebih dari 90% setelah pemberian oral, namun bioavailabilitas sistemiknya hanya 20–30% karena metabolisme lintas pertama yang sangat cepat. Kinetika absorpsi sangat dipengaruhi formulasi:

  • Sediaan immediate-release mencapai konsentrasi puncak dalam 1–2 jam
  • Sediaan sustained-release mencapai konsentrasi puncak dalam 6–11 jam.

Absorpsi verapamil juga bersifat stereospesifik, dengan S-enansiomer mengalami ketersediaan sistemik yang lebih rendah dibanding R-enansiomer akibat pembersihan presistemik yang lebih cepat.[3]

Distribusi

Dalam hal distribusi, verapamil memiliki volume distribusi besar, yakni sekitar 300 L untuk R-enansiomer dan 500 L untuk S-enansiomer. Hal ini menunjukkan penetrasi luas ke jaringan. Obat ini diekskresikan ke dalam ASI, tetapi paparan bayi sangat kecil (<0,01% dari dosis maternal), dan kadar plasma bayi umumnya tidak terdeteksi.[3]

Metabolisme

Verapamil menjalani metabolisme hepatik ekstensif, dengan sekitar 80% dosis dieliminasi sebelum mencapai sirkulasi sistemik. Proses metaboliknya melibatkan O-demetilasi, N-demetilasi, dan N-dealkilasi melalui berbagai enzim CYP, terutama CYP3A4/5, CYP2C8, CYP1A2, serta kontribusi kecil dari CYP2D6 dan CYP2E1.

Metabolit utama termasuk norverapamil (via N-demetilasi) dan D-617 (via N-dealkilasi), di mana norverapamil memiliki sekitar 20% aktivitas kardiovaskular verapamil. Banyak langkah metabolik juga menunjukkan preferensi stereoselektif terhadap S-enansiomer.[1-3]

Eliminasi

Eliminasi verapamil terutama terjadi melalui urin dalam bentuk metabolit (70%) dan sebagian melalui feses (≥16%) dalam 5 hari. Hanya 3–4% verapamil yang diekskresikan sebagai obat utuh. Klirens sistemik setelah terapi berkelanjutan sekitar 340 mL/menit untuk R-enansiomer dan 664 mL/menit S-enansiomer.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha

Referensi

1. MIMS. Verapamil. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/verapamil/?type=brief&mtype=generic.
2. FDA. Verapamil hydrochloride. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/018925s010lbl.pdf.
3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2520, Verapamil. 2025. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Verapamil.

Pendahuluan Verapamil
Formulasi Verapamil

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 21 November 2025, 07:57
Guideline terbaru AHA terkait hipertensi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Apakah Indonesia sudah resmi memakai guideline AHa terbaru ini dok ttg range HT?
Anonymous
Dibalas 28 Oktober 2025, 11:16
Hipertensi pada usia 15 tahun, bagaimana tata laksananya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Izin diskusi na dok.. px usia 15 thun sudah bbrp bulan ni ni td naik terakhir d ukur 150/98 tp tdk da keluhan.. mohon diskusi tuk tatalaksana px...
dr.Jimmy Christianto Suryo
Dibuat 15 September 2025, 20:39
Bagaimana membedakan kasus Hipertensi emergensi dan urgensi, dan bagaimana melakukan tatalaksananya?
Oleh: dr.Jimmy Christianto Suryo
0 Balasan
ALO Dokter. Identitas Pasien:Nama: Tn. AUsia: 58 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Sopir trukStatus perkawinan: MenikahAnamnesisKeluhan utama: Sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.