Pendahuluan Verapamil
Verapamil adalah obat golongan penghambat kanal kalsium atau antagonis kalsium yang dapat digunakan untuk mengobati hipertensi, angina pektoris, serta aritmia. Efek samping umum terkiat verapamil adalah pusing, mual, hipotensi, nyeri kepala, dan konstipasi.[1,2]
Sinonim: Verapamil hydrochloride/Verapamil HCl.[2]
Nama Kimia: Benzeneacetonitrile, α-[3-[[2-(3,4-dimethoxyphenyl)ethyl] methylamino]propyl]-3,4-dimethoxy α-(1-methylethyl) hydrochloride.[2]
Formulasi Kimia: C27H38N2O4·HCL.[2]
Verapamil bekerja dengan menghambat kanal kalsium tipe L pada sel miokard dan otot polos vaskular, sehingga menurunkan masuknya ion kalsium intraseluler yang diperlukan untuk proses eksitasi–kontraksi. Efek ini menyebabkan penurunan kontraktilitas jantung (negatif inotropik), perlambatan konduksi melalui nodus AV (negatif dromotropik), serta vasodilatasi arteri sehingga menurunkan afterload.[3]
Secara klinis, mekanisme aksi tersebut bermanfaat untuk mengontrol denyut jantung pada aritmia supraventrikular, menurunkan tekanan darah pada hipertensi, dan mengurangi beban kerja jantung pada angina. Meski demikian, verapamil harus digunakan dengan kewaspadaan karena dapat memperburuk gagal jantung, terutama pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri berat atau mereka yang juga menggunakan β-blocker.
Verapamil juga berisiko memicu hipotensi, bradikardia, atau blok AV. Pemberian verapamil intravena kontraindikasi pada pasien dengan wide-complex ventricular tachycardia dan pada aritmia dengan jalur aksesori karena dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel atau henti jantung.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Verapamil
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Obat kardiovaskuler.[5] |
| Subkelas | Anti aritmia.[5] |
| Akses | Resep.[6] |
| Wanita hamil | Kategori FDA: C.[2] Kategori TGA: C.[7] |
| Wanita menyusui | Dikeluarkan ke ASI.[4] |
| Anak-anak | Efikasi dan keamanan pada anak belum diketahui.[4] |
| Infant | |
| FDA | Approved.[2] |
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha