Farmakologi Asam Ursodeoksikolat
Asam ursodeoksikolat memiliki profil farmakologi sebagai asam empedu hidrofilik yang bekerja dengan mengubah komposisi empedu, meningkatkan aliran empedu, serta melindungi sel hati dan saluran empedu dari kerusakan. Asam ursodeoksikolat (UDCA) diabsorpsi di usus halus dan mengalami sirkulasi enterohepatik, di mana sekitar 50-60% dosis terkonjugasi di hati menjadi bentuk UDCA-glisin atau UDCA-taurin, meningkatkan kelarutannya.
Melalui aksi sitoprotektif dan antiapoptotik, obat ini membantu menstabilkan membran sel hepatosit dan mengurangi efek toksik dari asam empedu endogen yang lebih lipofilik. Selain itu, asam ursodeoksikolat juga menunjukkan sifat imunomodulator dengan menurunkan ekspresi molekul proinflamasi dan sitokin pada kolangiosit. Metabolit diekskresikan terutama melalui feses, dengan ekskresi minimal melalui urin.[1,2,5]
Farmakodinamik
Asam ursodeoksikolat bekerja dengan menurunkan rasio asam empedu toksik dalam sirkulasi dengan cara meningkatkan proporsi asam empedu hidrofilik yang bersifat sitoprotektif. Ini membantu mengurangi kerusakan pada hepatosit dan kolangiosit yang disebabkan oleh asam empedu endogen yang lebih toksik, seperti asam chenodeoksikolat.
Sifat sitoprotektif asam ursodeoksikolat diperoleh dengan stabilisasi membran sel serta penghambatan apoptosis yang diinduksi oleh stres oksidatif, sehingga mencegah kerusakan lebih lanjut pada sel hati. Selain efek sitoprotektif, obat ini memiliki efek imunomodulator dan antiinflamasi yang signifikan.
Asam ursodeoksikolat dapat mengurangi ekspresi molekul proinflamasi dan sitokin di sel-sel hati dan saluran empedu, mengurangi infiltrasi sel imun. Dengan menekan respon imun, asam ursodeoksikolat terbukti efektif dalam memperlambat progresi penyakit seperti sirosis bilier primer. Di samping itu, asam ursodeoksikolat juga memperbaiki aliran empedu melalui peningkatan sekresi klorida dan bikarbonat ke dalam empedu.[1-3,5]
Farmakokinetik
Asam ursodeoksikolat diabsorpsi di usus halus, lalu mengalami sirkulasi enterohepatik setelah dikonjugasi di hati menjadi bentuk glisin atau taurin untuk meningkatkan kelarutannya. Ekskresinya terutama melalui feses, dengan sekitar 1-2% diekskresikan dalam urine.[1-3,5]
Absorbsi
Asam ursodeoksikolat endogen merupakan sebagian kecil (sekitar 5%) dari total kumpulan asam empedu manusia. Setelah pemberian oral, sebagian besar asam ursodeoksikolat diserap melalui difusi pasif, dan penyerapannya tidak lengkap.
Setelah diserap, asam ursodeoksikolat mengalami ekstraksi hati hingga sekitar 50% pada kondisi tanpa penyakit hati. Ketika tingkat keparahan penyakit hati meningkat, tingkat ekstraksi menurun. Selama pemberian kronis asam ursodeoksikolat, obat ini menjadi asam empedu utama. Pada dosis kronis 13-15 mg/kg/hari, asam ursodeoksikolat membentuk 30-50% asam empedu dan plasma empedu.[1-3,5]
Distribusi
Setelah diabsorpsi dari saluran gastrointestinal, asam ursodeoksikolat memasuki vena porta dan menjalani ekstraksi hepatik yang tinggi (sekitar 50% pada individu tanpa penyakit hati) sebagai efek lintas pertama, dengan penurunan ekstraksi seiring meningkatnya keparahan penyakit hati. Di dalam hati, asam ursodeoksikolat dikonjugasi dan disekresikan ke dalam empedu, lalu terkonsentrasi di kantong empedu dan dikeluarkan ke duodenum melalui kontraksi kantong empedu yang dirangsang oleh makanan.
Selama pemberian jangka panjang (dosis 13–15 mg/kg per hari), asam ursodeoksikolat menjadi asam empedu utama dalam empedu dan plasma, mencapai sekitar 30–50% dari total asam empedu. Setelah penghentian pengobatan, kadar asam ursodeoksikolat dalam empedu menurun secara eksponensial. Ikatan protein plasma asam ursodeoksikolat dalam kondisi sehat adalah ≥70%.[1,5]
Metabolisme
Asam ursodeoksikolat mengalami konjugasi dengan glisin atau taurin di hati dan disekresikan ke dalam empedu. Konjugat ini diabsorpsi di usus halus melalui mekanisme pasif dan aktif, tetapi dapat didekonjugasi di ileum oleh enzim usus atau bakteri, menghasilkan asam ursodeoksikolat bebas yang kemudian diserap ulang dan dikonjugasi kembali di hati.
Asam ursodeoksikolat yang tidak diserap mencapai kolon dalam bentuk tidak berubah, di mana sebagian besar diubah melalui 7-dehidroksilasi menjadi asam litokolat. Sebagian kecil asam ursodeoksikolat dapat mengalami epimerisasi menjadi asam kenodeoksikolat, yang juga dikonversi menjadi asam litokolat. Asam litokolat yang diserap kembali akan dikonjugasi di hati dengan glisin atau taurin dan disulfat pada posisi 3.
Selain itu, asam ursodeoksikolat dapat dioksidasi pada karbon 7, menghasilkan 7-keto-asam litokolat, yang di hati direduksi stereospesifik menjadi asam kenodeoksikolat.[1,5]
Eliminasi
Asam ursodeoksikolat diekskresikan terutama melalui feses, dengan ekskresi urin tetap di bawah 1% kecuali pada pasien dengan penyakit hati kolestatik yang parah. Di usus kecil, asam litokolat yang terbentuk dari asam ursodeoksikolat diekskresikan dalam feses sekitar 80%, sementara 20% yang terserap mengalami sulfatasi pada gugus 3-hidroksil di hati, membentuk konjugat litokolil yang kurang larut untuk kemudian dikeluarkan melalui empedu dan dieliminasi dalam feses. Waktu paruh eliminasi sekitar 4–6 hari.[1,5]