Edukasi dan Promosi Kesehatan Pyoderma
Edukasi dan promosi kesehatan pada pyoderma adalah mengenai pentingnya menjaga hygiene dan mengikuti anjuran dokter dalam penggunaan antibiotik. Sampaikan pada kebanyakan kasus pyoderma bisa sembuh dengan baik, tetapi komplikasi berat bisa terjadi pada pasien dengan komorbiditas seperti imunodefisiensi dan diabetes mellitus.[1,5]
Edukasi Pasien
Jelaskan pada pasien untuk menjaga kebersihan tubuh. Minta pasien menghindari menyentuh lesi. Anjurkan cuci tangan dengan air sabun setelah mengoleskan obat topikal. Pada kasus pyoderma yang rekuren, pertimbangkan untuk mengambil sampel apusan nasal untuk menilai apakah pasien merupakan karier S.aureus
Pasien impetigo perlu dianjurkan untuk menghindari kontak dengan orang lain untuk mencegah terjadinya penularan. Anak yang mengalami impetigo sebaiknya tidak masuk sekolah hingga sudah menggunakan antibiotik selama 24–48 jam.
Pada folikulitis dan furunkulosis, jelaskan bahwa kebanyakan kasus dapat sembuh sendiri dengan perilaku higienitas yang baik dan kompres hangat. Terapi antibiotik mungkin diperlukan pada kasus dimana keluhan tidak membaik atau semakin berat dan meluas.
Pada erisipelas dan selulitis, sampaikan bahwa antibiotik sistemik diperlukan. Jelaskan bahwa kasus ringan bisa diterapi rawat jalan, tetapi kasus yang lebih berat akan memerlukan rawat inap dan terapi antibiotik intravena.[1,5,13,16,24]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menjaga kebersihan diri dan selalu memeriksa adanya luka pada kaki dan tangan yang kadang tidak disadari merupakan upaya pencegahan pyoderma yang bisa dilakukan. Pemeriksaan luka pada ekstremitas secara reguler terutama penting pada pasien risiko tinggi, seperti pasien diabetes mellitus, kanker, limfedema kronik, dan kondisi imunokompromais.
Pada pasien dengan folikulitis, furunkulosis, dan karbunkel, anjurkan untuk tidak mencukur terlalu dekat dengan akar rambut karena akan menyebabkan rambut tertarik ke dalam folikel dan menembus kulit. Penggunaan alat cukur elektrik dinilai lebih aman. Anjurkan untuk mencukur searah tumbuh rambut dan jangan menarik kulit.
Untuk mencegah kasus erisipelas dan selulitis, pasien yang berisiko perlu diminta untuk menjaga kebersihan dan hidrasi kulit. Penggunaan stoking mungkin bermanfaat pada pasien dengan limfedema. Selain itu, jika pasien mengalami ulkus pada ekstremitas, manajemen luka yang adekuat akan mencegah terjadinya pyoderma.[7,13,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta