Epidemiologi Gigantisme dan Akromegali
Epidemiologi gigantisme dan akromegali jarang terjadi. Namun, kasus akromegali masih lebih sering ditemukan daripada gigantisme. Di Indonesia, hingga saat ini belum ada studi mengenai epidemiologi gigantisme dan akromegali.
Global
Pada umumnya, kasus akromegali lebih sering ditemukan daripada gigantisme. Prevalensi akromegali yaitu 78 kasus/juta populasi, dengan insidensi 10 kasus/tahun/juta populasi. Penyebaran kasus akromegali sama pada pria maupun wanita. Usia rata-rata onset penyakit adalah 44 tahun, dengan usia yang semakin muda cenderung memiliki penyakit yang lebih agresif. Sekitar 33% kasus akromegali memiliki kondisi hiperprolaktinemia yang bersamaan.[3,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)