Patofisiologi Gigantisme dan Akromegali
Patofisiologi gigantisme dan akromegali terkait ketidakseimbangan sekresi dan inhibisi hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH), sehingga kadar GH berlebih. Manifestasi klinis ekses GH akan berbeda pada anak-anak dan dewasa, tergantung apakah fusi lempeng epifisis telah terjadi atau belum.
Fisiologi Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) merupakan protein asam amino panjang 191 dengan dua ikatan disulfida, yang disekresi oleh sel somatotrof di hipofisis anterior yang berdenyut 4‒11 kali dalam sehari. Karena bersifat pulsatil, pengukuran sekresi GH secara acak tidak bermanfaat. GH merangsang sintesis insulin-like growth factor-1 (IGF-1) di liver.[3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)