Prognosis Tetralogy of Fallot
Prognosis pasien tetralogy of Fallot yang telah menjalani tindakan operasi korektif yaitu sebanyak 75% dapat mencapai usia 20 sampai 30 tahun. Jika tindakan koreksi tidak dilakukan, maka pasien berisiko mengalami komplikasi seperti aritmia, gagal jantung, dan kematian.[1,8,19]
Komplikasi
Komplikasi pasien tetralogy of Fallot yang tidak mendapatkan operasi reparasi antara lain abses otak, polisitemia, gangguan tumbuh kembang, endokarditis infektif, dan gagal jantung.
Abses otak sering terjadi pada pasien usia di atas 2 tahun yang tidak mendapatkan koreksi. Faktor predisposisi kejadian abses otak yaitu hipoksia kronis yang menyebabkan polisitemia dan hiperviskositas. Manifestasi klinis pasien dengan abses otak yaitu sakit kepala, demam, kejang, dan perubahan status mental, defisit neurologi fokal, mual, dan muntah.[8,19]
Komplikasi Pasca Operasi
Terdapat beberapa komplikasi yang dapat muncul pada pasien pasca operasi tetralogy of Fallot.
Disfungsi dan Gangguan Anatomi Lain Pasca Operasi:
Pasien dapat mengalami disfungsi dan gangguan anatomi lain yang ditemukan pasca operasi intra-kardiak, seperti obstruksi right ventricular outflow (RVOT) persisten, stenosis arteri pulmoner, dan ventricular septal defect (VSD) residual. Pasien juga bisa mengalami regurgitasi trikuspid, disfungsi dan dilatasi ventrikel kanan, serta insufisiensi dan dilatasi aorta.[1,16]
Aritmia:
Gangguan irama jantung yang mungkin terjadi antara lain takikardia ventrikel, atrial fibrilasi, dan right atau left bundle branch block. Risiko aritmia lebih tinggi pada pasien yang menjalani tindakan operatif pada usia yang lebih tua. Risiko kematian mendadak lebih tinggi pada pasien pasca tindakan yang mengalami blok AV transien lebih dari 3 hari.[1,7]
Kematian Mendadak:
Risiko kematian mendadak pada pasien pasca reparasi tetralogy of Fallot yaitu sebesar 2%. Kematian mendadak lebih berisiko terjadi pada pasien laki-laki, tindakan operatif pada usia yang lebih tua (di atas 3 tahun), adanya disfungsi diastolik dan sistolik ventrikel kiri, takikardia ventrikel, dan fibrosis ekstensif pada ventrikel kanan.[1,16]
Endokarditis:
Pasien setelah menjalani operasi koreksi tetralogy of Fallot berisiko untuk mengalami endokarditis bakterialis karena beberapa faktor seperti penggunaan patch VSD, rekonstruksi jalan keluar ventrikel kanan, regurgitasi pulmo, stenosis RVOT, dan dilakukannya tindakan prosedur invasif pada daerah oral, jalan napas, kulit, jaringan tulang dan organ lainnya.[7]
Prognosis
Angka kesintasan tetralogy of Fallot yang tidak menjalani tindakan korektif dilaporkan sebesar 64% pada usia 1 tahun, sebesar 23% pada usia 10 tahun, 10% pada usia 20 tahun, dan 3% pada usia 40 tahun.
Sebanyak 75% pasien yang menjalani operasi saat masih bayi dapat hidup sampai usia 20 atau 30 tahun. Setelah usia 40 tahun, pasien umumnya memiliki gejala akibat komplikasi jangka panjang pasca operasi, seperti aritmia dan gagal jantung.
Selain itu, banyak pasien tetralogy of Fallot yang mencapai usia dewasa memerlukan tindakan operatif tambahan. Terdapat data yang menunjukkan bahwa 44% pasien memerlukan intervensi bedah atau per kateter ulangan dalam pemantauan 35 tahun.[1,8,22]
Penulisan pertama oleh: dr.Gold SP Tampubolon
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta