Epidemiologi Tetralogy of Fallot
Data epidemiologi mengindikasikan bahwa tetralogy of Fallot merupakan jenis penyakit jantung bawaan sianotik tersering. Tetralogy of Fallot diperkirakan menyumbang 7-10% dari semua malformasi jantung bawaan.[1,2]
Global
Tetralogy of Fallot merupakan penyakit jantung bawaan sianotik tersering, dengan kejadian 7-10% dari seluruh malformasi jantung bawaan. Angka kejadian tetralogy of Fallot diperkirakan sebesar 3 sampai 5 per 1000 kelahiran hidup.[1,2]
Indonesia
Hingga saat ini tidak ada data mengenai angka kejadian tetralogy of Fallot di Indonesia.
Mortalitas
Angka harapan hidup tetralogy of Fallot yaitu sebesar 64% pada usia 1 tahun, sebesar 23% pada usia 10 tahun, 10% pada usia 20 tahun, dan 3% pada usia 40 tahun bila tidak mendapatkan terapi. Harapan hidup meningkat menjadi 83% pada usia 10 tahun dan 79,6% pada pasien yang menjalani tindakan operatif.
Tindakan operatif koreksi total merupakan salah satu pendekatan penanganan tetralogy of Fallot, dengan tingkat mortalitas sebesar 3% di negara maju dan sebesar 6,9-15,3% di negara berkembang. Penyebab utama kematian pada pasien yang telah menjalani operasi antara lain aritmia, gagal jantung, gagal napas, dan kematian mendadak. Risiko kematian mendadak meningkat 6-9% dalam 30 tahun setelah dilakukan tindakan operasi.[1,8,13,14]
Penulisan pertama oleh: dr.Gold SP Tampubolon
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta