Pendahuluan Overdosis Paracetamol
Paracetamol overdose atau overdosis paracetamol merupakan suatu kondisi keracunan paracetamol akibat penggunaan atau konsumsi paracetamol yang melebihi dosis terapeutik yang direkomendasikan. Overdosis paracetamol bisa tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga menghitung besaran dosis yang dikonsumsi adalah langkah awal penting dalam diagnosis.[1-3]
Rentang dosis terapeutik paracetamol yang direkomendasikan untuk usia >12 tahun hingga dewasa adalah 650-1000 mg setiap 4-6 jam, dan tidak melebihi 4 gram/hari. Sementara itu, dosis paracetamol untuk usia 1 bulan hingga 12 tahun adalah 15 mg/kg setiap 6 jam, hingga 60 mg/kg/hari. Toksisitas dapat berkembang apabila paracetamol dikonsumsi dengan dosis lebih dari 200 mg/kg atau lebih dari 10 g dalam 24 jam.
Pada awalnya, pasien overdosis paracetamol bisa asimptomatik, karena toksisitas hepar baru akan timbul 24-48 jam setelah konsumsi paracetamol yang melebihi dosis. Hepatotoksisitas akut diakibatkan oleh metabolisme toksik NAPQI, dengan manifestasi awal mencakup mual, muntah, dan nyeri epigastrik, diikuti gagal hati fulminan dalam 72–96 jam.[1-5]
Penatalaksanaan overdosis paracetamol meliputi pemberian farmakoterapi dengan N-acetyl-cysteine (NAC) sebagai antidotum. NAC memiliki efikasi optimal jika diberikan dalam 8 jam pertama untuk mencegah nekrosis hepatoseluler.[2,4,5]