Edukasi dan Promosi Kesehatan Overdosis Paracetamol
Edukasi dan promosi kesehatan terkait overdosis paracetamol ditekankan pada cara penggunaan paracetamol yang benar dan harus sesuai anjuran dokter. Edukasi juga perlu mencakup dosis terapeutik paracetamol dan tanda klinis overdosis.[8,9,15]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien mengenai overdosis paracetamol harus menekankan pentingnya penggunaan sesuai dosis yang dianjurkan untuk mencegah toksisitas. Pasien perlu diberi tahu bahwa dosis harian maksimum untuk orang dewasa adalah 4 gram dan pada anak adalah 60 mg/kg/hari. Jelaskan bahwa risiko overdosis meningkat pada individu dengan penyakit hati, konsumsi alkohol kronis, atau penggunaan bersamaan dengan obat hepatotoksik.
Selain itu, pasien harus diedukasi untuk membaca label obat dengan cermat, terutama pada sediaan obat kombinasi, guna menghindari konsumsi berlebihan tanpa disadari. Jika terjadi dugaan overdosis, pasien harus segera mencari pertolongan medis. Edukasi mengenai pentingnya deteksi dini sangat krusial karena terapi dengan N-acetyl-cysteine (NAC) paling efektif jika diberikan dalam 8 jam setelah konsumsi.
Pasien juga harus diinformasikan tentang potensi komplikasi serius dari overdosis paracetamol, termasuk gagal hati. Jelaskan pula mengenai pentingnya tindak lanjut medis untuk pemantauan fungsi hati meskipun gejala awal tampak ringan.[8,9,15,29,30]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sebagai upaya pencegahan, dokter harus memastikan pasien memahami batas dosis harian maksimum dari paracetamol, serta risiko akumulasi dosis dari obat kombinasi yang mengandung paracetamol. Penggunaan formulasi dengan dosis lebih rendah dan pembatasan jumlah tablet per kemasan dapat membantu mengurangi risiko konsumsi berlebihan.
Pasien dengan nyeri kronis atau risiko tinggi overdosis, termasuk mereka dengan riwayat gangguan kejiwaan atau percobaan bunuh diri, perlu mendapat pengawasan dan evaluasi sebelum diresepkan paracetamol dalam jumlah besar. Tabu seputar pikiran bunuh diri dan kesehatan mental dapat berkontribusi terhadap perilaku bunuh diri, sehingga mendorong pasien untuk mendiskusikan masalah kesehatan mental dan menawarkan layanan dukungan dapat mengurangi risiko overdosis yang disengaja.
Selain edukasi, pemantauan resep dan akses obat juga berperan dalam pencegahan overdosis paracetamol. Penerapan aturan kesehatan masyarakat untuk membatasi jumlah tablet paracetamol yang tersedia untuk dibeli telah diuji coba di beberapa negara, tetapi bukti yang mendukung pendekatan ini dalam mengurangi overdosis paracetamol yang disengaja masih terbatas.[28-31]