Epidemiologi Overdosis Paracetamol
Berdasarkan data epidemiologi yang tersedia, paracetamol overdose atau overdosis paracetamol ditemukan sebanyak 6% pada populasi global dan sebanyak 7% dari overdosis paracetamol dapat menyebabkan cedera pada organ hepar (drug-induced liver injury).[1,2,4]
Global
Penelitian oleh The American Association of Poison Control Centers' National melaporkan sekitar 66.710 kasus overdosis paracetamol tunggal pada tahun 2022 dengan rincian sebanyak 17.791 pada pasien anak-anak, 32.911 pada orang dewasa, dan 16.008 pada pasien dengan usia yang tidak diketahui. Selain itu, studi ini juga melaporkan bahwa kasus overdosis paracetamol akibat kombinasi paracetamol dengan obat lain sebanyak 13.799 dengan 50% adalah overdosis yang tidak disengaja.[1,4,8]
Overdosis paracetamol di Amerika Serikat juga dilaporkan menyebabkan 56.000 kasus kunjungan ke unit gawat darurat dan 2.600 kasus yang di rawat inap, tidak hanya itu, overdosis paracetamol juga merupakan penyebab kedua paling umum dari gagal hati yang membutuhkan transplantasi di Amerika Serikat.[4,8]
Indonesia
Data epidemiologi kasus overdosis paracetamol di Indonesia masih sangat sulit untuk ditemukan. Pada tahun 2023, Kajian Analisis Data Kasus Keracunan Obat dan Makanan yang dilakukan oleh BPOM melaporkan sebanyak 463 kasus (26,89%) keracunan yang diakibatkan oleh obat.[17]
Sementara itu, pada tahun 2024 dilaporkan terdapat sebanyak 248 kasus (21,30%), di mana terjadi penurunan kasus keracunan yang diakibatkan oleh obat dengan kategori keracunan, overdosis, abuse, dan misuse.[18]
Mortalitas
National Health Service (NHS) Inggris melaporkan setidaknya terdapat 150 hingga 250 kasus kematian per tahunnya yang terkait dengan overdosis paracetamol. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh United States Poisons Centres mencatat bahwa terdapat 500 kasus kematian per tahunnya di Amerika Serikat yang disebabkan oleh overdosis paracetamol. Kematian pada overdosis paracetamol biasanya berkaitan dengan gagal hati.[8,16,19]