Diagnosis Plasenta Akreta
Diagnosis plasenta akreta dilakukan menggunakan ultrasonografi transabdominal atau transvaginal dengan evaluasi Doppler warna. Metode ini dapat mengidentifikasi invasi plasenta yang abnormal, dengan tanda-tanda spesifik seperti hilangnya zona hipoekoik antara plasenta dan miometrium, munculnya lakuna plasenta, dan peningkatan vaskularisasi pada area interface uteroplasenta.[1,13]
Anamnesis
Pada anamnesis di awal kunjungan obstetrik, mengidentifikasi faktor risiko plasenta akreta sangatlah penting. Tanyakan kepada pasien terkait paritas dan riwayat operasi uterus sebelumnya. Walaupun jarang, beberapa pasien plasenta perkreta dapat mengalami gejala urinaria dan gastrointestinal apabila plasenta perkreta melibatkan organ tersebut.[1]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)