Edukasi dan Promosi Kesehatan Plasenta Akreta
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai plasenta akreta diperlukan terkait risiko perdarahan, kemungkinan perlunya histerektomi, dan potensi hilangnya kesuburan. Pasien juga harus diberi tahu tentang pilihan penanganan yang tersedia, serta risiko dan manfaat dari masing-masing metode. Informasikan pula tentang kemungkinan perlunya transfusi darah, perawatan intensif, dan kemungkinan komplikasi serius lainnya.[1,3,4]
Edukasi Pasien
Jelaskan pada pasien bahwa plasenta akreta merupakan penempelan atau invasi abnormal dari plasenta. Sampaikan bahwa plasenta akreta biasanya terjadi karena adanya jaringan parut, misalnya akibat riwayat operasi caesar atau tindakan kuretase.
Jelaskan pada pasien dan keluarganya bahwa plasenta akreta dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi tersering dari plasenta akreta adalah perdarahan pascapersalinan.
Sampaikan pada pasien bahwa plasenta akreta bila terdiagnosis sejak masa antenatal dan dikelola dengan baik dapat memberikan luaran maternal yang lebih baik, serta mengurangi mortalitas dan morbiditas maternal. Jelaskan pentingnya perencanaan persalinan pada pasien yang sudah terdiagnosis mengalami plasenta akreta.[1,3,4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Seperti yang sudah diketahui, peningkatan jumlah operasi caesar telah meningkatkan risiko dan angka kejadian spektrum plasenta akreta. Oleh karena itu, dokter perlu memastikan bahwa tindakan sectio caesarea hanya dilakukan jika ada indikasi medis. Edukasi pada ibu hamil dan masyarakat juga diperlukan mengenai untung dan rugi dari tindakan sectio caesarea dan mengapa tindakan ini sebaiknya tidak dilakukan semaunya.
Pada semua pasien hamil, perawatan antenatal diperlukan untuk mendeteksi risiko penyulit kehamilan, termasuk di dalamnya plasenta akreta. Lakukan identifikasi pasien yang berisiko, kemudian deteksi plasenta akreta dapat dilakukan dengan ultrasonografi kehamilan. Dengan deteksi dini, perencanaan persalinan dapat dilakukan dan diharapkan dapat menekan risiko komplikasi dari plasenta akreta.[1,3,4]