Etiologi Opioid Use Disorder
Etiologi pasti opioid use disorder atau penyalahgunaan opioid masih belum diketahui, tetapi dilaporkan berhubungan dengan penggunaan yang lama, misalnya pada pasien dengan nyeri kronis. Faktor risiko termasuk riwayat penyalahgunaan zat pada keluarga, trauma atau stres, gangguan mental seperti depresi, serta paparan lingkungan yang melibatkan penggunaan opioid.[11,12]
Jenis Opioid
Obat golongan opioid bekerja dengan berikatan pada reseptor pada sistem saraf pusat. Opioid diklasifikasikan berdasarkan proses pembentukannya menjadi 3 kelompok, yakni opioid alami, semi sintetis, dan sintesis.
Opioid alami adalah morfin, codeine, dan papaverin. Contoh opioid semi sintesis adalah diamorfin (heroin), dihidromorfin, buprenorfin, dan oksikodon. Opioid sintesis adalah petidin, fentanil, metadon, alfentanill, ramifentanil dan tapentadol, serta nitazene.[2]
Berdasarkan lama kerjanya, opioid dapat dibagi menjadi 2 kelompok yakni kerja singkat dan kerja panjang. Opioid kerja singkat adalah morfin, codeine, fentanil, hidrokodon, dan oksikodon. Sementara itu, opioid kerja panjang adalah metadon dan levorphanol.[3]
Opioid juga dapat diklasifikasikan berdasarkan efeknya pada reseptor opioid yakni agonis, agonis parsial, dan antagonis. Opioid agonis bekerja menghasilkan efek yang maksimal pasca pemberiannya, misalnya analgesia pada pemberian morfin.
Opioid agonis parsial bekerja memberikan efek fungsional yang parsial dengan pemberian dosis berapapun, contohnya buprenorfin. Sementara itu, opioid antagonis berikatan dengan reseptor opioid yang tidak menghasilkan respons fungsional namun juga mencegah terjadinya ikatan antara reseptor dengan opioid agonis contohnya nalokson.[2]
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang harus dipahami dokter untuk dapat memprediksi kecenderungan penyalahgunaan opioid pada pasien, seperti faktor usia muda, merokok, dan dukungan sosial yang buruk.
Pasien yang memiliki riwayat penyalahgunaan zat pada pribadi dan keluarga juga memiliki risiko penyalahgunaan lebih tinggi. Keadaan psikologis seperti stres, trauma, gangguan psikotik, dan gangguan suasana hati juga meningkatkan risiko opioid use disorder.
Beberapa faktor risiko lainnya adalah riwayat pelecehan seksual, kesulitan finansial, dan riwayat memiliki masalah hukum. Pasien yang memerlukan penggunaan opioid jangka panjang, misalnya untuk menangani nyeri kronis non-kanker, juga lebih berisiko mengalami adiksi dan dependensi.[12,13]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha