Pendahuluan Sertraline
Sertraline adalah obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang dapat digunakan pada pasien depresi mayor, gangguan obsesif kompulsif, gangguan cemas, gangguan stress pasca trauma, gangguan disforik premenstrual, dan gangguan kecemasan sosial.[1,2]
Respon sertraline umumnya muncul dalam 2 minggu pertama pengobatan dan membutuhkan beberapa minggu untuk dapat mencapai reaksi maksimal. Oleh karena itu, pasien depresi harus diberikan penjelasan mengenai onset obat ini.[1,2]
Kontraindikasi penggunaan sertraline adalah riwayat hipersensitif terhadap sertraline. Efek samping sertraline terbanyak adalah gangguan saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Sementara itu, penggunaan bersama sertraline dengan antidepresan lain dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin.[3]
Di Indonesia, obat ini sudah tersedia dengan merk dagang Sertraline HCL dan Sertraline Hydrochloride.
Formulasi Kimia: C17H17Cl2N [2]
Nama Kimia: (1S,4S)-4-(3,4-dichlorophenyl)-N-methyl-1,2,3,4-tetrahydronaphthalen-1-amine[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Sertraline
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antidepresan[5] |
Subkelas | Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)[5] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | FDA dan TGA: kategori C[3,6] |
Wanita menyusui | Direkomendasikan karena jumlah obat yang diekskresikan ke ASI hanya sedikit[3] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan untuk anak usia <6 tahun. Pemberian pada anak dan remaja <18 tahun harus dengan pengawasan ketat karena peningkatan risiko perilaku bunuh diri[5] |
Infant | Tidak boleh diberikan[5] |
FDA | Approved |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini