Pendahuluan Obesitas
Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks, di mana kelebihan lemak tubuh mengganggu kesehatan, meningkatkan risiko komplikasi medis jangka panjang dan mengurangi harapan hidup. Di Asia, obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh/IMT melebihi 25 kg/m2. Obesitas dapat dibagi secara lebih spesifik ke dalam kelas 1 dengan IMT 25–29,9 kg/m2 dan kelas 2 dengan IMT 30 kg/m2 atau lebih.[1-3]
Kelebihan jaringan adiposa pada pasien obesitas tidak hanya mempengaruhi pengaturan pusat homeostasis energi, tetapi adipositas juga dapat meningkatkan risiko komplikasi medis, seperti diabetes mellitus tipe 2, penyakit kandung empedu, fatty liver, dan gout. Kelebihan dan lemak tubuh ektopik merupakan sumber penting dari adipositokin dan mediator inflamasi yang dapat mengubah metabolisme glukosa dan lemak, yang menyebabkan peningkatan risiko kardiometabolik dan kanker. Kesemua faktor tersebut akan mengurangi durasi bebas penyakit dan harapan hidup pasien hingga 5-10 tahun.[1,2,4]
Diagnosis obesitas dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, serta perhitungan IMT. Untuk orang dengan overweight, lakukan pengukuran lingkar pinggang secara rutin dan kontrol risiko kesehatan terkait adipositas.
Manajemen obesitas harus menggunakan pendekatan holistik dengan fokus pada perilaku kesehatan. Selain menurunkan berat badan, dokter harus mengevaluasi dan mengatasi penyebab kenaikan berat badan. Upaya modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan meliputi pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan konseling perilaku. Farmakoterapi dapat diberikan jika ada indikasi, misalnya dengan penggunaan orlistat. Pembedahan, misalnya dengan gastric bypass, dapat menjadi pilihan pada pasien dengan obesitas morbid.[4,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Bunga Saridewi