Prognosis Leukoplakia Mulut
Prognosis leukoplakia mulut tergantung pada jenis yang dialami oleh pasien dan pengendalian faktor risiko pasien. Komplikasi utama leukoplakia mulut yang harus diwaspadai adalah transformasi maligna menjadi karsinoma sel skuamosa.[5,11,14-16]
Komplikasi
Jika tidak ditangani, leukoplakia berpotensi untuk menyebabkan beberapa komplikasi, mulai dari ketidaknyamanan ringan, hingga transformasi maligna. Ketidaknyamanan ringan dapat berupa penurunan kepercayaan diri karena gangguan estetika, terutama jika lesi ada di lokasi yang terlihat, seperti di lateral lidah. Selain itu, leukoplakia dapat menyebabkan gangguan fungsi oral, seperti bicara dan menelan, jika terjadi pada lidah atau dasar mulut.
Leukoplakia juga dapat menyebabkan infeksi sekunder dan kekambuhan pasca terapi. Infeksi sekunder dapat berupa infeksi kandida, terutama pada pasien yang menerima terapi imunomodulator. Sementara itu, tingkat rekurensi leukoplakia dilaporkan sebesar 10-35%. Risiko rekurensi meningkat pada pasien yang tidak dapat mengendalikan faktor risiko, seperti tetap merokok atau mengonsumsi alkohol.
Komplikasi yang paling berat dari leukoplakia adalah transformasi maligna, khususnya oral squamous cell carcinoma (OSCC). Leukoplakia non-homogen lebih berisiko berubah menjadi maligna dibandingkan dengan leukoplakia homogen. Yang perlu diperhatikan, ternyata sebesar 18% leukoplakia mengalami transformasi ganas tanpa adanya displasia.[5,11,14-16]
Prognosis
Prognosis leukoplakia bergantung pada tingkat displasia, lokasi lesi, ukuran lesi, morfologi klinis, dan faktor risiko pasien. Pasien dengan leukoplakia lebih berat atau karsinoma in situ, akan memiliki potensi transformasi ganas lebih tinggi. Sementara itu, lokasi leukoplakia di dasar mulut, lateral dan dasar lidah, memiliki risiko paling tinggi transformasi maligna.
Semakin kecil ukuran lesi, semakin baik prognosis suatu kasus leukoplakia. Namun, lesi kecil yang multifokal (tersebar di banyak lokasi), justru meningkatkan risiko menjadi ganas. Ditinjau dari morfologi klinis, leukoplakia homogen cenderung memiliki prognosis yang baik dibandingkan dengan leukoplakia non-homogen yang berbintik, nodular, atau eritroleukoplakia. Dari semuanya, bentuk eritroleukoplakia memiliki potensi transformasi paling tinggi.[5,11,14-16]