Etiologi Sindrom Ovarium Polikistik
Etiologi dari sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome/ PCOS berhubungan dengan resistensi insulin perifer, hiperinsulinemia, dan obesitas, yang akan meningkatkan derajat gangguan klinis lebih lanjut. Wanita dengan PCOS memiliki kelainan pada metabolisme androgen dan estrogen, serta pada kontrol produksi androgen.[3]
Faktor Risiko
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan yang akan menentukan fenotipe klinis dan biokimia pada masing-masing pasien.
Faktor Genetik
Adanya polimorfisme dalam promotor pentanucleotide atau polimorfisme CYP11A1 telah dilaporkan berkaitan dengan peningkatan risiko PCOS. Riwayat keluarga dengan PCOS juga ditemukan meningkatkan kemungkinan mengalami PCOS.[1,6-8]
Faktor Lingkungan
Komorbiditas pada PCOS, misalnya obesitas atau diabetes mellitus tipe 2, dapat diperburuk oleh faktor lingkungan seperti pilihan diet yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, paparan berbagai bahan kimia lingkungan yang disebut endocrin disruptor dilaporkan berkaitan dengan memburuknya fungsi reproduksi normal, regulasi metabolisme, dan pada akhirnya PCOS.
Bisfenol-A (BPA) dapat meningkatkan kadar androgen dalam darah. Paparan terhadap endocrin disruptor ini telah dikaitkan dengan PCOS. Kadar BPA ditemukan meningkat pada pasien dengan PCOS. Selain itu, wanita dengan PCOS dilaporkan memiliki konsentrasi serum perfluorooctanoate dan perfluorooctane-sulfonate yang lebih tinggi, dengan konsentrasi mono-n-butil ftalat dan mono-benzil ftalat yang lebih rendah dalam urine.[1,6-8]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani