Epidemiologi Fraktur Cuboid
Data epidemiologi menunjukkan bahwa fraktur cuboid termasuk jenis fraktur yang jarang terjadi secara terisolasi karena posisi os cuboid yang relatif terlindung dibandingkan tulang kaki lainnya. Insidensi tahunan diperkirakan <2 per 100.000 orang.[1,4,6]
Global
Fraktur cuboid merupakan cedera langka dengan insidensi sekitar 1,8 per 100.000 per tahun di Inggris. Fraktur ini biasanya terjadi bersamaan dengan fraktur midfoot lain seperti pada os navikular, kuneiform, atau kompleks Lisfranc dan Chopart.
Fraktur ini umumnya disebabkan oleh trauma kompresi atau torsi akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau benturan langsung pada sisi lateral kaki, serta dapat muncul sebagai nutcracker fracture akibat kompresi antara kalkaneus dan basis metatarsal IV-V.
Kasus fraktur stres cuboid lebih jarang ditemukan dibanding tulang tarsal lain dan sering berkaitan dengan aktivitas berlebih pada atlet atau personel militer, maupun kondisi osteopenia atau osteoporosis.[1,5,6]
Indonesia
Data epidemiologi fraktur cuboid di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Fraktur cuboid umumnya tidak berhubungan langsung dengan mortalitas, tetapi bisa menyebabkan morbiditas bila diagnosis atau penanganan terlambat. Komplikasi meliputi kehilangan panjang kolumna lateral kaki, deformitas planus, instabilitas midfoot, dan artritis pascatrauma akibat ketidaksesuaian artikular yang persisten. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri kronis, keterbatasan aktivitas, serta gangguan fungsi berjalan jangka panjang.[1-3,6]