Etiologi Fraktur Cuboid
Etiologi fraktur cuboid meliputi kompresi pada kecelakaan mobil atau cedera remuk pada bagian lateral dari dorsum tarsal akibat benda berat yang jatuh di atas kaki. Etiologi lain yaitu cedera avulsi pada ligamen yang melekat pada os cuboid, misalnya ligamen kalkaneocuboid. Sementara itu, etiologi fraktur stress yaitu penggunaan berlebihan atau tekanan mekanik repetitif.[1,3]
Etiologi
Fraktur cuboid dapat terjadi akibat mekanisme torsi atau kompresi pada kolumna lateral kaki. Etiologi tersering mencakup trauma torsi berenergi rendah seperti gerakan supinasi dengan inversi hindfoot dan adduksi forefoot disertai rotasi eksternal tibia, yang dapat menimbulkan fraktur avulsi pada insersi ligamen atau kapsul artikular.
Trauma berenergi tinggi, seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau benturan langsung pada sisi lateral kaki, dapat menyebabkan fraktur remuk dengan depresi atau fragmentasi permukaan artikular cuboid. Selain itu, kompresi aksial pada kaki dalam posisi plantarfleksi dapat menimbulkan pola fraktur yang dikenal sebagai nutcracker fracture, akibat terjepitnya cuboid antara kalkaneus dan basis metatarsal IV-V.
Fraktur ini sering disertai cedera kompleks Lisfranc atau fraktur midfoot lainnya. Faktor predisposisi lain yang dapat meningkatkan risiko termasuk aktivitas olahraga dengan gerakan pivoting cepat, kelemahan struktur penunjang lateral kaki, serta kondisi yang menurunkan densitas tulang seperti osteopenia atau osteoporosis.[1-3,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko utama terjadinya fraktur cuboid yaitu terjadinya fraktur pada tulang tarsal lainnya. Fraktur cuboid lebih jarang terjadi dari tulang tarsal lainnya, misalnya os calcaneus dan os navicular, karena os cuboid bukanlah tulang penahan beban tubuh. Fraktur tunggal terisolasi pada os cuboid jarang terjadi.
Sementara itu, fraktur stress memiliki faktor risiko riwayat penggunaan berulang misalnya pada atlet renang, triathlon, aktivitas melompat seperti ballet, dan aktivitas militer.[1,3]