Patofisiologi Fraktur Cuboid
Patofisiologi fraktur cuboid umumnya melibatkan trauma torsi ringan (fraktur avulsi) atau trauma energi tinggi (fraktur remuk), yang menyebabkan kerusakan tulang trabekular dan permukaan artikular lateral midfoot. Trauma ini sering mengakibatkan depresi atau splitting pada permukaan artikular cuboid serta pemendekan kolumna lateral kaki.
Cedera kominutif atau nutcracker biasanya terjadi akibat kompresi longitudinal pada kolumna lateral saat tumit mengalami beban aksial pada posisi plantarfleksi. Fraktur cuboid ini menimbulkan risiko dislokasi dan cedera jaringan lunak sekitarnya.[4,6]
Mekanisme Trauma pada Fraktur Cuboid
Fraktur cuboid jarang terjadi secara terisolasi. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan fraktur midfoot lain, termasuk kompleks Lisfranc. Fraktur avulsi biasanya disebabkan oleh trauma torsi, seperti supinasi dengan inversi hindfoot dan adduksi forefoot ditambah rotasi eksternal tibia. Fraktur remuk sering terjadi akibat trauma energi tinggi yang menyebabkan depresi atau splitting permukaan artikular cuboid.
Pola nutcracker muncul akibat kompresi longitudinal kolumna lateral saat tumit menahan beban aksial pada posisi plantarfleksi. Fraktur kominutif sering disebabkan oleh benturan langsung pada sisi lateral kaki.
Mekanisme trauma akan memengaruhi lokasi dan derajat cedera. Pasien biasanya mengeluhkan nyeri lokal pada sisi lateral midfoot, pembengkakan, dan kadang deformitas lateral. Skin tenting, dislokasi fragmen, atau pemendekan kolumna lateral akan meningkatkan risiko ulserasi kulit dan memerlukan perhatian bedah segera. Di praktik klinis, rontgen kaki dapat mengidentifikasi fraktur cuboid.[3,4,6]