Komplikasi Chorionic Villus Sampling
Komplikasi chorionic villus sampling (CVS) meliputi kematian janin, abortus, infeksi, maupun ruptur membran. Pada sebuah studi telaah sistematik dilaporkan, risiko kematian janin setelah CVS transabdominal dalam 14 hari sebesar 0,7-2% dalam waktu kapanpun selama masa kehamilan.[1,2,5-7]
Abortus
Komplikasi abortus dapat terjadi setelah tindakan CVS oleh dokter yang berpengalaman dengan risiko sebesar 0,5%. Sementara pada pasien dengan kehamilan kembar, risiko terjadinya komplikasi kematian janin setelah tindakan CVS dilaporkan sebesar 1%.[2]
Kematian Janin
Dibandingkan dengan amniosentesis, CVS memiliki risiko 1% lebih tinggi untuk menyebabkan kematian janin. Risiko kematian janin dapat meningkat terutama bila pemeriksaan dilakukan sebelum usia kehamilan 10 minggu. Selain itu, prediktor kematian janin akibat CVS meliputi jumlah penggunaan jarum atau kateter, kompetensi operator, dan kehamilan melalui prosedur assisted reproductive techniques (ART).[1,2,7,8]
Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam terjadi pada sekitar 32% wanita yang umumnya menjalani CVS transserviks.[1]
Komplikasi Lainnya
Kejadian kebocoran cairan amnion, atau infeksi setelah CVS, dilaporkan memiliki insiden tidak lebih dari 0.5%. Risiko komplikasi CVS pada janin meliputi reduksi limbik dan hipogenesis oromandibular. Insiden kejadian ini dilaporkan sebesar 6 dari 10,000 pasien. CVS yang dilakukan sebelum usia kehamilan 10 minggu merupakan faktor risiko tersering dari komplikasi ini.[1,5]