Pengawasan Klinis Thalidomide
Pengawasan klinis thalidomide harus mencakup pengawasan kehamilan dan kejadian tromboemboli. Pasien juga akan memerlukan pemeriksaan darah lengkap berkala untuk mengantisipasi efek hematologi thalidomide.[1,4,5]
Tes Kehamilan
Pemantauan terkait kehamilan harus dilakukan secara ketat pada pasien wanita usia subur. Tes kehamilan wajib dilakukan 2 kali sebelum memulai terapi, yaitu 10–14 hari sebelum dan dalam 24 jam sebelum pemberian dosis pertama. Selama mendapat thalidomide, tes kehamilan harus dilakukan secara berkala, yaitu setiap minggu pada bulan pertama dan setiap 2–4 minggu tergantung pada keteraturan siklus menstruasi.[1,5]
Pemeriksaan Darah Lengkap dan Hitung Jenis
Pasien harus menjalani pemeriksaan hitung darah lengkap (CBC), termasuk kadar leukosit dan trombosit. Neutropenia berat (ANC <750/mm³) dapat terjadi, sehingga terapi tidak boleh dimulai pada pasien dengan ANC di bawah 750/mm³. Jika neutropenia atau trombositopenia terjadi selama terapi, dosis perlu disesuaikan atau dihentikan sementara untuk mencegah risiko infeksi atau perdarahan.[5]
Pengawasan Neuropati
Lakukan evaluasi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, nyeri, atau sensasi terbakar di tangan dan kaki secara teratur, terutama setiap bulan selama 3 bulan pertama terapi dan secara periodik setelahnya. Pengujian elektrofisiologi, seperti pengukuran sensory nerve action potential (SNAP), dapat digunakan untuk mendeteksi neuropati asimtomatik setiap 6 bulan.[4,5]
Pengawasan Kejadian Tromboembolisme
Pengawasan terkait tromboembolisme pada pasien yang menerima thalidomide sangat penting, terutama pada pasien dengan multiple myeloma. Pemantauan rutin terhadap tanda-tanda tromboemboli, seperti edema, nyeri tungkai, atau sesak napas mendadak, harus dilakukan, dan terapi profilaksis harus disesuaikan sesuai tingkat risiko pasien.
Semua pasien harus dievaluasi untuk faktor risiko tromboemboli sebelum memulai terapi thalidomide. Pasien dengan ≤1 faktor risiko dapat diberikan profilaksis dengan aspirin, sedangkan pasien dengan ≥2 faktor risiko dianjurkan menggunakan heparin berat molekul rendah (LMWH). Profilaksis tromboemboli juga diberikan pada pasien yang mendapat thalidomide bersama dengan dexamethasone, doxorubicin, atau agen antineoplastik lain.[4,5]