Farmakologi Vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Dari sisi farmakologi, terdapat dua jenis vaksin respiratory syncytial virus atau RSV yang telah disetujui saat ini, yaitu vaksin mRNA dan vaksin rekombinan. Vaksin mRNA mengandung mRNA RSV yang telah termodifikasi oleh nukleosida, yang mengkode glikoprotein RSV F. Sementara itu, vaksin rekombinan mengandung antigen protein RSV F rekombinan.[2,3,6]
Farmakodinamik
Vaksin RSV tipe mRNA mengandung mRNA RSV yang telah termodifikasi, yang normalnya mengkode glikoprotein RSV F. Pemberian vaksin ini dapat menginduksi respons imun terhadap protein RSV pre-F, sehingga bisa melindungi penerima vaksin terhadap infeksi saluran pernapasan bawah oleh RSV.[7]
Vaksin RSV tipe rekombinan mengandung antigen protein RSV F rekombinan, yang juga bekerja sebagai imunisasi aktif dengan cara menginduksi respons imun terhadap RSV pre-F. Namun, vaksin ini juga bisa berperan sebagai imunisasi pasif, karena antibodi yang terbentuk akibat vaksinasi ini dapat ditransfer melalui plasenta ke janin. Oleh sebab itu, vaksin tipe ini dapat diberikan pada ibu hamil di usia gestasi 32–36 minggu agar bayinya memiliki kekebalan sejak lahir hingga usia 6 bulan.[8,9]
Farmakokinetik
Saat ini belum terdapat data farmakokinetik yang adekuat terkait absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi berbagai vaksin RSV tersebut.