Pendahuluan Transfusi Darah Masif
Massive blood transfusion atau transfusi darah masif biasanya dilakukan pada kasus syok hemoragik, misalnya karena trauma, komplikasi obstetrik, maupun pembedahan. Transfusi darah masif didefinisikan sebagai pemberian >10 unit sel darah merah dalam 24 jam atau >3 unit sel darah merah per jam.[1,2]
Massive blood transfusion (MBT) atau transfusi darah masif merupakan pemberian darah dalam jumlah besar untuk mengatasi kehilangan darah masif. Selain definisi yang umum digunakan di atas, dalam konteks obstetrik, MBT juga bisa didefinisikan sebagai transfusi ≥5 unit RBC atau ≥1000 mL whole blood dalam waktu singkat. Definisi modern mencakup Critical Administration Threshold (CAT) dan Resuscitation Intensity (RI) yang mempertimbangkan intensitas resusitasi awal, seperti total cairan resusitasi dalam waktu tertentu.[1,2]
Indikasi transfusi darah masif meliputi:
- Trauma berat dengan perdarahan masif
- Perdarahan obstetrik
- Operasi besar dengan risiko perdarahan tinggi
- Gangguan koagulasi akut seperti trauma-induced coagulopathy[1-3]
Transfusi darah masif tidak mempunyai kontraindikasi absolut, tetapi harus dilakukan dengan berhati-hati untuk menghindari komplikasi seperti hiperkalemia, asidosis, atau overload cairan. Pemantauan ketat diperlukan.[1-3]
Teknik transfusi darah masif mencakup protokol transfusi masif (MTP), di mana rasio transfusi yang direkomendasi adalah 1:1:1 hingga 1:1:2 untuk plasma, platelet, dan sel darah merah (RBC). Produk darah universal seperti RBC O Rh-negatif dan plasma thawed harus tersedia segera setelah aktivasi MTP. Selain itu, ada adjuncts berupa asam traneksamat (TXA) yang diberikan dalam 3 jam pertama trauma.[1-3]
Komplikasi transfusi darah masif meliputi:
- Hipotermia, asidosis, dan koagulopati (lethal triad)
- Reaksi transfusi seperti TRALI (transfusion-related acute lung injury) atau TACO (transfusion-associated circulatory overload)
- Risiko infeksi rendah tetapi signifikan pada pasien dengan transfusi besar-besaran
Hipokalsemia akibat penggunaan sitrat sebagai antikoagulan dalam produk darah[1-3]