Komplikasi Transfusi Darah Masif
Komplikasi transfusi darah masif atau massive blood transfusion dapat berupa asidosis, koagulopati, hipotermia, hiperkalemia, hipokalsemia, dan reaksi transfusi akut. Selain itu, terdapat juga beberapa kemungkinan komplikasi lainnya.[1-3]
Transfusi masif dapat memperburuk gangguan pembekuan darah yang sudah ada pada pasien trauma berat (trauma-induced coagulopathy). Selain itu, pasien mungkin dapat mengalami hipotermia akibat pemberian produk darah dalam jumlah besar yang dingin. Transfusi masif juga dapat menyebabkan asidosis metabolik.[1-3]
Kalium yang terakumulasi dalam produk darah yang disimpan dapat menyebabkan hiperkalemia. Selain itu, sitrat yang dipakai sebagai antikoagulan dalam produk darah dapat mengkelat kalsium dan menyebabkan hipokalsemia.[1-3]
Pasien juga mungkin mengalami reaksi transfusi akut, termasuk reaksi alergi, demam non-hemolitik, dan transfusion-related acute lung injury (TRALI). Pasien juga mungkin bisa mengalami transfusion-associated circulatory overload (TACO) karena pemberian volume cairan yang besar dapat menyebabkan overload cairan.[1-3]
Selain itu, meskipun jarang, ada risiko kecil penularan infeksi melalui transfusi. Risiko infeksi rendah tetapi signifikan pada pasien dengan transfusi besar-besaran. Ada juga kemungkinan imunomodulasi terkait transfusi, di mana transfusi masif mempengaruhi sistem imun pasien.[1-3]
Untuk mengurangi risiko berbagai komplikasi tersebut, protokol transfusi masif modern menekankan pentingnya rasio produk darah seimbang, penggantian faktor pembekuan dini, pemantauan ketat parameter fisiologis, dan penggunaan adjuncts seperti asam traneksamat bila diindikasikan.[1-3]