Edukasi Pasien Transfusi Darah Masif
Edukasi pasien terkait transfusi darah masif atau massive blood transfusion sebaiknya mencakup manfaatnya, seperti menangani kehilangan darah masif akibat trauma atau komplikasi obstetrik, tetapi juga mencakup risikonya. Secara lebih sistematis, edukasi bisa dimulai dari indikasi, lalu kontraindikasi, risiko dan komplikasi, serta prosedur dan tindak lanjut setelahnya.[1-3,5,6]
Informasikan pada pasien dan/atau keluarga bahwa transfusi masif adalah pemberian transfusi ≥10 unit sel darah merah dalam 24 jam, yang bertujuan untuk menangani perdarahan masif akut yang mengancam jiwa.[1-3,5,6]
Jelaskan bahwa transfusi masif melibatkan pemberian beberapa komponen darah, yaitu sel darah merah, plasma segar beku, dan trombosit. Informasikan juga bahwa transfusi masif mungkin menimbulkan komplikasi berupa reaksi transfusi (seperti demam dan alergi), kelebihan volume cairan, cedera paru, gangguan pembekuan darah, dan hipokalsemia. Akan tetapi, jelaskan juga langkah-langkah pencegahan dan pemantauan yang akan dilakukan untuk mengurangi risiko.[1-3,5,6]
Pasien akan dipantau ketat selama prosedur untuk tanda vital (tekanan darah, denyut jantung, suhu), status perdarahan, fungsi organ, kadar kalsium, dan reaksi transfusi. Pemantauan berlanjut akan dilakukan hingga kondisi stabil. Dokter juga menjelaskan bahwa evaluasi berkala terhadap fungsi organ dan pembekuan darah akan dilakukan, untuk identifikasi dan penanganan komplikasi dini.[1-3,5,6]