Pedoman Klinis Transfusi Darah Masif
Pedoman klinis transfusi darah masif atau massive blood transfusion yang perlu diingat adalah transfusi ≥10 unit packed red blood cells atau PRBCs dalam 24 jam. Selain itu, tindakan ini juga bisa didefinisikan sebagai transfusi ≥4 unit dalam 1 jam atau adanya penggantian >50% volume darah dalam 3 jam. Secara lebih detail, poin-poin penting yang perlu diingat adalah sebagai berikut:
- Indikasi transfusi darah masif adalah untuk perdarahan masif, misalnya akibat trauma, perdarahan obstetrik berat, perdarahan gastrointestinal masif, dan bedah mayor dengan perdarahan berat
- Aktivasi protokol transfusi masif (MTP) dilakukan berdasarkan penilaian klinis ataupun skor prediksi seperti Assessment of Blood Consumption(ABC), di mana komponen transfusi harus seimbang antara sel darah merah, plasma, dan trombosit (rasio 1:1:1 hingga 1:1:2). Pertimbangkan whole blood jika ada
- Pemberian adjuncts dapat dipertimbangkan, misalnya asam traneksamat (TXA) dalam 3 jam pertama cedera, kalsium untuk mengatasi hipokalsemia, dan faktor koagulasi konsentrat
- Pantau parameter laboratorium seperti international normalized ratio (INR), fibrinogen, dan kalsium ionisasi. Penggunaan viskoelastik untuk evaluasi koagulasi bisa dipertimbangkan. Gunakan thromboelastography (TEG) atau rotational thromboelastometry (ROTEM) jika tersedia untuk memandu resusitasi
- Hentikan transfusi darah masif saat perdarahan aktif terkontrol[1-3]