Pengawasan Klinis Ferrous Fumarat
Pengawasan klinis pada pasien yang menerima ferrous fumarat mencakup pemantauan kadar ferritin serum, saturasi transferin, dan kadar hemoglobin untuk menilai respons terapi dan mencegah kelebihan besi. Pemantauan juga diperlukan terkait efek samping obat dan tanda klinis toksisitas.
Evaluasi Kadar Besi
Pemantauan kadar ferritin serum, saturasi transferin, dan kadar hemoglobin diperlukan secara berkala untuk menilai respon terapi dan mencegah terjadinya iron overload. Evaluasi berkala diperlukan, terutama pada pasien dengan anemia kronis, penyakit hati, atau mereka yang menerima transfusi darah berulang. Jika tidak ada perbaikan kadar hemoglobin dalam 3-4 minggu setelah terapi, penyebab lain dari anemia harus dipertimbangkan.[1,2,7]
Pemantauan Efek Samping Pengobatan
Selain parameter hematologi, pemantauan efek samping gastrointestinal seperti konstipasi, diare, atau nyeri epigastrium juga penting, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit ulkus peptikum atau gangguan pencernaan lain. Pasien dengan gangguan ginjal atau infeksi aktif, termasuk HIV, harus diawasi lebih ketat karena kelebihan besi dapat memperburuk kondisi tersebut.
Pada anak-anak, ibu hamil, atau pasien dengan risiko tinggi toksisitas besi, pengawasan ketat terhadap tanda-tanda toksisitas, seperti mual, muntah, hipotensi, dan asidosis metabolik, akan diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.[1,2,7]